Sekilas jika melihat senjata ini bentuknya mirip
Kujang (senjata tradisonal dari Jawa Barat) tetapi bentukya lebih besar dan
panjang. Gagangnya seperti Celurit (senjata khas Madura). Jadi bisa dikatakan
bentuknya seperti perpaduan keduanya. Gagangnya yang panjang dapat dipakai
untuk memegang dengan dua tangan. Nama senjata ini adalah Monteng, senjata yang
dipakai oleh Pak Sakerah yang bernama asli Sagiman. Ya, siapa yang tidak kenal
pak Sakerah. Tokoh yang sangat legendaris dan sering dimainkan dalam cerita
ludruk bahkan pernah diangkat ke layar lebar. Selama ini kita mengenal senjata
yang dipakai pak Sakerah adalah celurit, tetapi sebenarnya adalah monteng.
Fungsi asli dari Monteng adalah untuk memotong tebu. Pak Sakerah
memang dikenal sebagai mandor tebu di daerah Bangil Pasuruan pada jaman
Belanda. Karena tak tahan melihat kesewenang-wenangan Belanda terhadap penduduk
pribumi akhirnnya Pak Sakerah melakukan perlawanan. Yang akhirnya Pak Sakerah
dicap sebagai pemberontak oleh Pemerintah Kolonial Belanda. Perlawanan Pak
Sakerah menggunakan senjata monteng.
Saat
ini Monteng dikenalkan kembali kepada seluruh masyarakat dengan harapan bisa
dikenal dan diterima sebagai senjata khas Kabupaten Pasuruan. Ketua Dewan
Kesenian dan Kebudayaan Kab. Pasuruan (DK3P) Bagong Sinukarto menjelaskan,
bahwa Monteng ini berbeda dengan yang ada di Madura. Beliau juga menyatakan
bahwa telah melakukan dialog dan diskusi dengan berbagai pihak, mulai budayawan
hingga akademisi sehingg beliau berani
memastikan jika Monteng adalah senjata khas Kab. Pasuruan.
0 komentar:
Posting Komentar